EDUKATIF — Tidak hanya semangat belajar, posisi duduk siswa di kelas ternyata berpengaruh besar terhadap konsentrasi dan prestasi mereka di sekolah. Beberapa penelitian dan pengamatan menunjukkan bahwa siswa yang duduk di barisan depan cenderung memiliki fokus belajar lebih tinggi dibanding mereka yang duduk di bagian tengah atau belakang kelas.
Siswa yang memilih duduk di bagian depan biasanya lebih aktif berinteraksi dengan guru, lebih mudah memahami pelajaran, serta lebih jarang terganggu oleh hal-hal di sekitarnya. Mereka juga cenderung memiliki motivasi belajar tinggi dan percaya diri untuk bertanya atau menjawab pertanyaan.
“Kalau duduk di depan, saya lebih fokus dan gak gampang ngobrol sama teman. Jadi lebih cepat paham pelajaran,” ujar Rahma, siswi kelas IX di SMP Negeri di Maros.
Berbeda halnya dengan siswa yang duduk di bagian tengah, yang meskipun tetap bisa belajar dengan baik, namun sering kali berada dalam situasi netral. Mereka kadang aktif, kadang pasif, tergantung suasana kelas dan teman di sekitarnya.
Sementara itu, siswa yang duduk di barisan belakang sering kali diasosiasikan dengan sikap santai, kurang perhatian, atau bahkan cenderung pasif dalam pembelajaran. Tidak sedikit guru yang mengeluhkan adanya gangguan seperti bermain gawai, ngobrol, atau tertidur dari bagian belakang kelas.
Namun demikian, posisi duduk bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan belajar. Beberapa siswa justru merasa lebih nyaman dan bisa menyerap pelajaran dengan baik meski duduk di tengah atau belakang.
“Yang penting bukan di mana duduknya, tapi bagaimana niat dan sikap belajarnya,” tegas seorang guru SMP di Maros.
Meski begitu, banyak sekolah yang kini mulai menyusun strategi rotasi tempat duduk secara berkala agar setiap siswa mendapatkan kesempatan merasakan pengalaman belajar dari berbagai posisi.
Penataan posisi duduk yang memperhatikan kenyamanan dan interaksi aktif diyakini mampu menciptakan suasana belajar yang lebih inklusif dan adil bagi semua siswa.
JUM